Berita

Program Sarjana Sistem Komputer Universitas Kristen Maranatha mengadakan webinar bertajuk “Talkshow Strategi Digital Marketing”, pada 26 Juni 2021. Webinar ini diikuti oleh mahasiswa dan dosen UK Maranatha, melalui platform Google Meet.

Acara dibuka dengan sambutan Ketua Program Sarjana Sistem Komputer UK Maranatha, Jimmy Agustian Loekito, S.T., M.T. Ia menjelaskan bahwa acara ini diadakan untuk menambah ilmu dan pengetahuan para peserta mengenai digital marketing dan entrepreneurship.

Materi pertama dibawakan oleh dosen Fakultas Teknik UK Maranatha, Markus Tanubrata, S.T., M.M., M.T. Ia menjelaskan mengenai technopreneurship dan digital marketing. Pada dasarnya, technopreneurship merupakan sebuah bentuk kewirausahaan yang menggabungkan teknologi dengan entrepreneurship. Di era digital ini, teknologi menjadi salah satu kunci keberhasilan bisnis. Ada empat jenis binis yang banyak diminati oleh masyarakat di masa kini, yaitu e-business, e-commerce, e-marketing, dan e-selling. Keempat bisnis tersebut memanfaatkan teknologi internet sebagai dasar pelaksanaannya.

E-marketing memanfaatkan berbagai media teknologi, seperti web, email, databases, dan plus mobile. Dalam pelaksanaannya, perusahaan dapat menciptakan channel (saluran) marketingnya sendiri, atau menggunakan bantuan channel milik pihak lain. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan promosinya secara langsung, tanpa mengandalkan media channel.

Pembicara kedua, alumnus Program Sarjana Sistem Komputer UK Maranatha, Daniel Stefanus, S.T., menjelaskan mengenai strategi digital marketing. Dalam penerapannya, strategi digital marketing dimulai dengan kegiatan menganalisis dan pembuatan konsep. Pada tahap analisis, pelaku bisnis sebaiknya memperhatikan tiga level dalam piramida marketing, yaitu awareness, perceived, dan behaviour. Tahap awareness dimulai dengan mencari orang-orang yang akan menjadi sasaran bisnis. Kemudian, pelaku bisnis perlu mencari tahu lebih detail mengenai orang-orang yang telah ditargetkan tersebut. Selain itu, mereka perlu melakukan analisis melebihi barang atau produk yang dimilikinya sebagai bekal dalam pembuatan konten. Analisis ini dapat dilakukan dengan mencari tahu perbedaan produk yang dimilikinya dengan produk lain, serta penyebab dari kesetiaan yang dimiliki pelanggan pesaing. Kemudian, pada tahap behavior, pelaku bisnis perlu menentukan waktu dan cara yang tepat dalam memasarkan produk. (ra/gn)

 

 

Foto: dok. Program Sarjana Sistem Komputer UK Maranatha via Google Meet